Jumat, 16 September 2011

ENDOSITOSIS-EKSOSITOSIS

Endositosis dan Eksositosis
Molekul besar, seperti protein dan polisakarida, umumnya melintasi membran dengan mekanisme yang berbeda yang melibatkan vesikula. Sel mensekresikan makromolekul dengan cara menggabungkan vasikula dengan membran plasma, hal ini biasa disebut dengan eksositosis. Banyak sel sekretori menggunakan eksositosis untuk mengirim keluar produk-produk mereka. Misalnya sel tertentu dalam pankreas menghasilkan hormon insulin dan mensekresikan ke dalam darah melalui eksositosis. Contoh lain ialah neuron, yang menggunakan eksositosis untuk melepaskan sinyal kimiawi yang merangsang neuron lain atau sel otot.
Pada endositosis, sel memasukkan makromolekul dan materi yang sangat kecil dengan cara membentuk vesikula baru dari membran plasma. Langkah-langkahnya pada dasarnya merupakan kebalikan dari eksositosis. Sebagian kecil luas membran plasma terbenam ke dalam membentuk kantong. Begitu kantong ini semakin dalam, kantong terjepit, membentuk vesikula yang berisi materi yang telah terdapat diluar selnya.
Terdapat tiga jenis endositosis yaitu :
1. Fagositosis (pemakan seluler), sel menelan suatu partikel dengan pseudopod yang membalut disekeliling partikel tersebut dan membungkusnya di dalam kantong berlapis-membran yang cukup besar untuk digolongkan sebagai vakuola.
2. Pinositosis (peminum seluler), sel “meneguk” tetesan fluida ekstraseluler dalam vesikula kecil. Karena salah satu atau seluruh zat terlarut yang larut dalam tetesan tersebut dimasukkan ke dalam sel, pinosistosis tidak spesifik dalam substansi yang ditranspornya.
3. Endositosis yang diperantarai reseptor, hampir sama dengan pinositosis hanya saja, selektif terhadap substansi yang ditranspornya. Endositosis yang diperantarai reseptor memungkinkan sel dapat meperoleh substansi spesifik dalam jumlah yang melimpah sekalipun substansi itu mungkin saja konsentrasinya tidak tinggi dalam fluida seluler. Misalnya, sel manusia menggunakan proses ini untuk menyerap kolesterol dan digunakan dalam sintesis membran dan sebagai prekursor untuk sintesis steroid lainnya.
jenis endositosis : fagositosis, pinositosis, endositosis dengan perantara

sumber : biologigonz.blogspot.com

SEL TUMBUHAN


Sel dilihat pertama oleh Aristoteles (384 – 322 SM).
  • Dia menyatakan bahwa semua makhluk hidup tersusun dari suatu benda hidup atau unit struktural yang mempengaruhi kehidupan suatu organisme.
  • Pada saat ini belum dikenal kata “sel” dari unit structural tersebut.

Robert Hooke (1665 M)
  • Dialah orang yang pertama kali yang menamakan unit structural tersebut sebagai “sel”.
  • Beberapa investigator dari tahun 1665 s/d 1831 yang mempelajari sel
  • Tak satupun yang dapat menyimpulkan bahwa benda hidup tersebut tersusun dari unit atau sel yang serupa.

Pada tahun 1938 – 1939 M, dua orang ahli biologis yaitu M.J.Schleiden (ahli Botani) dan Theodore Schwann (ahli Zoologi)
  • Mendefinisikan secara jelas tentang sel. Menurut mereka sel adalah unit struktural dan unit fungsional dari organisme hidup.
  • Sejak tahun 1955, berkembanglah teori sel modern, yaitu :
  1. Sel adalah unit structural dari makhluk hidup.
  2. Sel adalah unit fungsionla dari makhluk hidup.
  3. Sel adalah pembawa sifat dari makhluk
  4. Sel baru berasal dari sel itu sendiri (pembelahan sel).
  5. Setiap sel mempunyai aksi dan tugas secara bebas sebagai bagian integral dari organisme lengkap.
UKURAN SEL
  • Ukuran dan Bentuk Sel : Ukuran sel biasanya bevariasi antara 10 µm – 100 µm.
  • Ukuran sel yang terkecil pada Pleuropneumonia yaitu 0,1 – 0,5 µm.
  • Ukuran sel yang terpanjang pada serat Sclerenchymatous pada Boehmenia nevia, yaitu ± 55 cm.
BENTUK SEL

JUMLAH SEL
  • Protozoa, bakteri, fungi dan alga bersel satu.
  • Mereka disebut sebagai bentuk uniseluler atau aseluler.
  1. Sebagian besar Kingdom animalia dan Kingdom Plantae dan sebagaian besar Kingdom Fungi terdiri beberapa sel, mereka dikatakan sebagai organisme multiseluler.

TYPE SEL
Berdasarkan strukturnya, sel terbagi ke dalam dua type, yaitu :
  1. Sel Prokaryotik; yaitu sel dimana mitokondria, kloroplas, dan nucleus tidak terlihat secara jelas. Type sel ini ditemukan pada bakteri dan alga biru hijau yang tergolong dalam kingdom Monera .
  2. Sel Eukaryotik; yaitu sel dimana batas nucleus dan membrane tampak secara jelas. Type sel ini ditemukan pada semua Kingdom Protista , Kingdom Fungi , Kingdom Plantae dan Animalia
SEL TUMBUHAN




Dari sini diketahui bahwa secara umum sel tumbuhan adalah sebagai berikut :
  • Pada tumbuhan istilah sel meiliputi protoplasma dan dinding sel yang ada scdangkan pada organism multi sel yang ada membentuk struktur kompleks yaitu jaringan dan organ
  • Sel pada organisme multi sel tidak sama satu dengan lainnya tetapi masing-masing mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
  • Pada awalnya struktur dinding sel yang ada pada tumbuhan dianggap sebagai sel mati hasil ekskresi zat hidup dalam sel
  • Akan tetapi baru-baru ini makin banyak ditemui bukti bahwa ada satuan organik yang ada diantara protoplas dan dinding, khususnya pada sel muda
  • Meskipun antara sel hewan dan sel tumbuhan berbeda namun terdapat persamaan-persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, dan fungsi dari bagian sel tersebut.
  • Secara umum bagian-bagian sel tersebut adalah membran sel, sitoplasma, mitokondria, retikulum endoplasma, aparatus golgi, lisosom, plastida, kloroplast, sentrosom, ribosom, vakuola, inti sel, membran inti, mikrofilamen, dan dinding sel
Dari sini diketahui bahwa secara umum scl tumbuhan adalah sebagai berikut:
  • Satah satu perbedaan yang khas antara sel tumbuhan dengan sel hewan adalah pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam.
  • Ada yang berbentuk peluru, prisma, dan memanjang seperti rambut atau seperti ular. Sel tumbuhan mempunyai dua bagian pokok yang berbeda dari hewan yaitu vakuola, plastida dan dinding sel.
  • Vakuola dan plastida merupakan bagian hidup dart sel tumbuhan dan disebut protoplas.
  • Sedangkan dinding sel yang berfungsi untuk melindungi isi sel/lumen yang ada di protoplasma disebut bagian sell yang mati.
  • Hal ini terlihat pada sel gabus tumbuhan yang tergolong sel mati karena hanya memiliki inti set dan sitoplasma, sehtngga ruang antar selnya kosong.
  • Bentuk sel gabus heksagonal,tersusun rapat antara satu dan lainnya. Adapun jaringan-jaringan yang terdapat pada sel tumbuhan yaitu :
  • Jaringan epidermis, tertetak panda permukaan akar, daun, dan batang.
  • Epidermis dilapisi zat lemak yaitu kutikula dan kitin.
JARINGAN TUMBUHAN
  1. Jaringan parenkim dan kolenkim, parenkim atau jaringan dasar fungsinya memperkuat kedudukan jaringan-jaringan lain. Jaringan ini terdapat di seluruh tumbuhan.
  2. Jaringan penyokong : Sklerenkim : Parenkim yang menebal pada seluruh permukaannya dan Kolenkim yang hanya menebal pada bagian sudut sudutnya
  3. Jaringan meristem, yaitu seketonmok sel-sel yang aktif membelah dan memperbanyak diri.
  4. Jaringan pengangkut Berfugsi untuk mengantarkan dan menyebarkan suatu zat makanan yang diperlukan sel tubuh.
Bagian-bagian Sel


Membran sel
  • Suatu lapisan multi fungsional yang memisahkan unsur di dalam sel dengan lingkungan di luar sel.
  • Ketebalannya antara 7 – 10 µm.
  • Tersusun dari lipida, protein, dan ion-ion.
  • Fungsi dinding sel menentukan dalam proses pertukaran zat dan informasi antar sel.

Protoplasma
  • Merupakan substansi hidup dimana di dalamnya terdapat semua bagian sel.
  • Terdiri dari dinding plasma, sitoplasma, dan inti sel (nucleus).

Sitoplasma
  • Mengandung organel-organel sel dan materi produk sel.
- Peran dan fungsi sitoplasma :
  • Ruangan tempat terjadinya reaksi bermacam-macam katalisa dari berbagai proses pertukaran zat.
  • Sebagai ruangan tempat terjadinya proses komunikasi di antara berbagai organel sel.

Organel Sel
Mitokondria
  • Panjang rata-rata 3 – 4 µm, diameter rata-rata 0,5 – 2,0 µm.
  • Jumlah mitokondria di dalam sel rata-rata 200 – 300 mitokondria.
- Peran dan fungsi mitokondria :
  1. Sebagai organel yang menghasilkan energi selama proses respirasi pada siklus crebs dan transport electron yang menghasilkan ATP.
  2. Mengakumulasikan ion-ion seperti Ca2++ dan Fe3++.
Plastida terbagi ke dalam 3 type, yaitu :
  1. Leukoplas atau leukoplastida,
  2. Kromoplas atau kromoplastida
  3. Kloroplas atau kloroplastida.

Leukoplas
  • Merupakan plastida yang tak berpigmen dan hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan makanan.
Leukoplas terbagi menjadi tiga type, yaitu;
  1. Amiloplas (penyimpan pati, pada umbi, kotiledon, dan endosperm)
  2. Elaioplas (penyimpan lemak dan minyak, pada biji atau benih)
  3. Proteinoplas atau aleuroplas (penyimpan lemak dan protein, pada biji tanaman castor, kacang brazil)

Kromoplas
  • Merupakan plastida yang mengandung pigmen beberapa warna.
Kromoplas terbagi menjadi tiga type, yaitu;
  1. Phaeoplas; mengandung pigmen fucoxanthin (berwarna coklat).
  2. Rhodoplas; mengandung pigmen phycoerythrin (berwarna merah).
  3. Kromotophores; terdapat pada bakteri dan alga biru hijau.
  • Pada alga biru hijau mengandung pigmen phycocyanin, phycoerythrin, kloropil, dan karotinoid.
  • Pada bakteri mengandung pigmen bakteriokloropil dan bakterioviridin (ditemukan pada bakteri fotosintetik.

Kloroplas
  • Merupakan plastida yang paling penting pada semua tumbuhan, kecuali fungi, bakteri, dan tumbuhan parasitik.
  • Di dalam tumbuhan, kloroplas tersebar di jaringan mesofil daun dan diklorenkim, juga ditemukan pada sitoplasma alga.
  • Ukuran kloroplas bervariasi dengan diameter rata-rata 4 – 6 µm dan panjang antara 80 – 100 µm.
  • Jumlah kloroplas secara normal adalah 20 – 50 di dalam sel tumbuhan, tapi pada alga hanya ada satu kloroplas.
Fungsi kloroplas
  • berperan dalam proses fotosintesis.

Retikulum Endosplasma (RE)
  • Ditemukan hampir diseluruh sel eukaryotic, tapi tidak ditemukan pada sel prokaryotik.
Fungsi RE, yaitu :
  1. Mendukung dari supplement mekanik dari struktur koloid dari sitoplasma
  2. Membantu pertukaran material antara nucleus dan sitoplasma
  3. Membantu dalam sintesa dan penyimpanan lipid, kolesterol, dan glikogen
  4. Salah satu bagian yang dilewati dari rute perjalanan RNA dari nucleus ke luar sel, yaitu; dari membrane nuclear terus ke pori nuclear terus ke RE terus ke Badan golgi terus ke membrane plasma sampai akhirnya keluar sel.

Badan golgi
  • Jumlah badan golgi secara normal terdapat satu badan golgi pada setiap sel.
Fungsi badan golgi, yaitu :
  1. Berperan dalam sintesis polysakarida
  2. Berperan dalam formasi sel dengan cara mentransfer polysakarida yang dibentuk di badan golgi ke daerah sel yang baru pada saat sel masih dalam pertumbuhan
  3. Berperan dalam formasi pigmen, seperti pigmen melanin.

Ribosom
  • Merupakan organel sel yg paling kecil dengan ukuran 150 – 250 Å.
  • Di dalam setiap sel terdapat ± 20.000 – 30.000 ribosom.
  • Fungsi ribosom adalah berperan dalam sintesa protein.

Sentrosoma
  • Pada sel prokaryotic tidak terdapat sentrosoma.
  • Fungsi sentrosoma adalah membentuk benang-benang kromatin yang akan menarik pasangan kromosom kea rah kutub sel.

Nukleus (Inti Sel)
  • Terdapat pada semua jenis sel, kecuali pada bakteri dan alga biru hijau.
  • Secara umum berbentuk ellips.
  • Mempunyai diameter rata-rata 5 – 25 µm.
Fungsi nukleus, yaitu :
  1. Sebagai pengatur pada sintesa protein
  2. Mengatur pertumbuhan dan reproduksi tumbuhan.
VACUOLA
Fungsi vakuola :
  1. Menyimpan bahan makanan (air, garam, mineral, protein, gula,asam organik, asam amino)
  2. Berperan dalam turgiditas (turgor sel) dan bentuk sel
  3. Dapat memberi warna pada bunga dan buah karena mengandung pigmen antosian yang berguna untuk menarik serangga, burung, dan hewan lain yang berjasa bagi penyerbukan dan pemencaran biji.
  4. Sebagai lisosom (berisi enzim) dapat mencerna sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas pecah menyebabkan autolisis.
  5. Tempat penimbunan sisa metabolisme : kristal Ca oksalat, alkaloid, tanin, lateks.

DINDING SEL
  • Dinding sel terdiri dari dinding primer dam lamela tengah yang terletak antara 2 dinding primer yang berdekatan.
  • Zat penyusun dinding primer adalah serat selulosa, sedang lamela tengah adalah Mg dan Ca pekat yang berupa gel.
  • Beberapa sel (xilem, skelerenkim) dinding primer mengalami penebalan dengan zat lignin membentuk dinding sekunder yang keras dan kaku.
  • Bagian dinding sel yang tidak mengalami penebalan membentuk celah yang di sebut noktah.
  • Melalui noktah terjadi komunikasi antar sel dengan perantaraan plasmodesmata (benang sitoplasma)
  • Sel dikatakan mati apabila sudah tidak mempunyai inti sel dan sitoplasma (kosong). Contohnya sel gabus pada penampang melintang ubi kayu.
  • Sel - sel yang hidup pada umumnya mempunyai dinding sel, inti sel / nukleus, di dalam sel terdapat organel-orgenel/ruang selnya tidak kosong, serta protoplasma.
  • Pada sel tumbuhan :
a. Memiliki membran sel yang terletak di bagian dalam dinding sel
b. Pada sel tumbuhan sitoplasma tidak mengandung sentriol dan sentroso
c. Sel tumbuhan memiliki kloroplas yang mengandung pigmen hijau daun yaitu klorofil, yang memberi warna hijau pada tumbuhan dan sangat penting dalam peristiwa fotosíntesis.

 sumber : biologigonz.blogspot.com

BEDA FASE LITIK DAN LISOGENIK

Perkembangbiakan virus
  • Virus selama reproduksi selalu berada di dalam tubuh organisme inang , karena ditubuh inang itulah dia mendapatkan seperangkat penyusun tubuhnya berupa kapsid yang tersusun atas protein yang tidak bisa susun sendiri yang hanya bisa diambil dari tubuh mahkluk hidup OK
  • Didalam proses reproduksi di dalam tubuh inang itu ada dua keputusan yang diambil berupa dua macam daur hidup, yaitu daur litik ataukah daur lisogenik.
DAUR LITIK
  • Daur hidup litik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase replikasi (sintesis), fase perakitan (pembebasan virus baru).dan fase lisis (fase penghancuran inang)
  • Fase ini dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus
DAUR LISOGENIK
  • Daur hidup lisogenik terdiri dari fase adsorbsi (penempelan), fase infeksi (penetrasi), fase pengabungan dan fase pembelahan.ini
  • Fase dicirikan inang yang digunakan untuk reproduksi , mahkluk hidup sebagai inang tetap hidup karena sel inang tetap kuat , antibody untuk melawan antigen virus kuat sehingga virus hanya membentuk Profage penyatuan DNA virus dan DNA inang
  • Sel Inang masih melanjutkan aktivitasnya dengan baik , mampu juga membelah diri , namun Profage masih berada yang diambilin proteinnya untuk membentuk kapsidnya , Mati terkapar kemudian di tinggalkan virus didalam tubuh inang
  • Fase ini bisa berubah menjadi Litik ketika Profage mulai berulah karena sel inang daya antibody melemah sehingga terjadi penghancuran yang sama seperti litik yang berakhir dengan kematian Juga
Gambar : Daur Hidup Virus litik-lisogenik
DAUR LITIK

1. Fase Adsorbsi

Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri. Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor. Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.

2, Fase Infeksi (Penetrasi)

  • Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang.
  • Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus.
  • Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik.
  • Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri.
  • Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
3. Eklipase -Replikasi (sintesis)
  • Molekul DNA Virus dalam fase ini memulai fungsinya sebagai materi genetik, yaitu mensintesis protein yang berhubungan dengan struktur dan enzim virus.
  • Struktur virus pada fase ini mulai dibentuk, seperti struktur capsid, ekor dan serabut ekor.

4. Asembling - Fase Perakitan

  • Struktur tubuh virus setelah disintesis mulai dirakit menjadi struktur virus yang utuh sebagai virus-virus baru.
  • Setiap virus hasil perakitan memiliki struktur lengkap seperti virus pada umunya (memiliki capsid, ekor dan serabut ekor).

Fase lisis

  1. Virus-virus baru yang telah matang dan telah sempurna bentuk dan strukturnya akan keluar dari sel inang.
  2. Proses keluarnya virus-virus baru dengan cara merusak struktur sel (lisis) sehingga sel innag pecah dan virus-virus dapat keluar dari sel. virus-virus yang baru ini siap untuk menginfeksi sel inang lain.
  • Ingat - A-P-E-A-L (Biologigonz.blogspot.com)
DAUR LISOGENIK

1. Fase Adsorbsi

  • Virus (bakteriofage) dalam fase ini mulai melekatkan diri dengan organisme inang (bakteri Escherichia coli) pada bagian permukaan sel bakteri.
  • Alat yang digunakan oleh virus untuk melakukan perlekatan adalah serabut ekor yang ada di bagian dekat struktur ekor.
  • Virus harus mengenali reseptor virus pada permukaan sel bakteri sebelum melakuan perlekatan.

2, Fase Infeksi (Penetrasi)

  • Fase infeksi merupakan fase yang melibatkan pemasukan materi genetik virus (asam nukleat) ke dalam sel organisme inang.
  • Asam nukleat (molekul DNA atau RNA) dimasukkan ke dalam sel dan akan melakukan tugasnya sebagai blue print kehidupan virus.
  • Setelah asam nukleat masuk ke dalam sitoplasma sel, tahap selanjutnya ditentukan apakah masuk ke dalam siklus litik atau siklus lisogenik.
  • Apabila virus masuk ke dalam siklus litik maka tahapan selanjutnya berturut-turut adalah replikasi, perakitan dan lisis sel bakteri.
  • Tetapi jika virus masuk ke dalam siklus lisogenik maka tahapan selanjutnya adalah pengabungan kedua macam asam nukleat (miliki virus dan milik sel inang), dan fase pembelahan.
3. Fase Penggabungan -Pembentukan PROFAGE
  • Fase penggabungan dapat dialami oleh virus ketika memasuki siklus hidup lisogenik.
  • Setelah asam nukleat virus berhasil dimasukkan ke dalam oragnisme inang,
  • Selanjutnya asama nuklaet tersebut bergabung dengan DNA Kromosom organisme inang, dalam hal ini DNA Kromosom bakteri.
  • Penggabungan materi genetik ini bertujuan untuk menitipkan DNA atau RNA virus ke DNA Kromosom untuk selanjutnya ikut digandakan saat proses pembelahan sel. DNA Kromosom bakteri adalah DNA yang memiliki informasi genetik bakteri termasuk salah satunya adalah informasi perintah untuk melakukan pembelahan sel.
4. Fase pembelahan
  • Virus pada fase ini akan memanfaatkan proses pembelahan sel bakteri untuk penggandaan materi genetiknya yang sudah bergabung dengan DNA Kromosom.
  • Jika satu sel bakteri membelah menjadi dua bakteri (saat pembelahan biner), maka akan didapat dua sel bakteri yang masing-masing di dalamnya terdapat DNA virus.
  • Begitu juga seterusnya, dari dua sel bakteri tersebut akan tersu mengalami pembelahan dan jumlah DNA virus yang dihasilkan adalah sebanding dengan jumlah sel bakteri hasil pembelahan.
  • Jika jumlah DNA virus yang dibutuhkan sudah cukup, DNA virus akan memisahkan kembali dan virus akan masuk ke daur litik melalui fase sintesis (replikasi).
  • Akhir Cerita DAUR LISOGENIK ini akan berubah menjadi litik dengan pembentukan virus baru apabila inang tidak kuat sehingga profage menghancurkan inangnya .
Daur Litik
Daur Lisogenik
Berikut kami berikan perbedaan keduanya untuk konklusi .OK

PERHATIKAN SKEMA REPRODUKSI SEHINGGA SEMAKIN JELAS
Tipe litik
  1. adsorbsi, yaitu menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri pada daerah reseptor (penerima) yang khusus
  2. injeksi, yaitu masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang
  3. sintesis, yaitu DNA virus mengadakan replikasi diri menjadi banyak, kemudian mengadakan sintesis protein kapsid; terbentuklah DNA virus dan kapsid dalam jumlah banyak
  4. perakitan, yaitu dimasukannya DNA virus dalam kapsid; terbentuk 100 – 200 virus baru
  5. litik, yaitu sel inang mengalami lisis atau kejang sehingga virus-virus baru terhambur
2. Tipe lisogenik
  1. adsorbsi, yaitu menempelnya ekor virus pada dinding sel bakteri pada daerah reseptor (penerima) yang khusus
  2. injeksi, yaitu masuknya materi genetik virus ke dalam sel inang
  3. pengabungan, yaitu DNA virus menyisip ke dalam DNA bakteri; DNA virus disebut profage
  4. pembelahan, yaitu jika sel bakteri membelah menjadi 2. DNA virus juga ikut dalam proses pembelahan itu sehingga setiap sel anak bakteri mengandung profage
  5. sintetis, yaitu DNA virus mereplikasi diri dan mensintesis protein kapsid
  6. perakitan, yaitu DNA virus masuk ke dalam kapsid
  7. litik, yaitu sel bakteri mengalami lisis (pecah)  
sumber : biologigonz.blogspot.com 
Ruang Lingkup Biologi merupakan awal materi biologi yang diperkenalkan pada kelas X , berisi Materi yang meliputi:
  1. Objek dan ragam persoalan Biologi dari berbagai tingkat organisasi kehidupan,
  2. Cabang cabang Biologi dan pemanfaatannya bagi manusia serta lingkungannya.
  • Sebagai bagian dari IPA, kajian Biologi sangatlah luas dan beragam, mencakup segala sesuatu mengenai peri kehidupan makhluk hidup, mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu tingkat molekuler hingga lingkup bioma di permukaan bumi.
  • Objek-objek kajian tersebut selanjutnya semakin berkembang seiring dengan kemajuan IPTEK,sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks atau rumit.
  • Objek atau kajian dalam biologi yang sangat luas atau beragam itu diperlukan penyederhanaan.
  • maka para ahli Biologi Whitaker , 1969 obyek diklasifikasikan menjadi 5 Kingdom (Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera) dan Virus.
  • Bahkan ada yang mengklasifikasikan menjadi Plantae, Animalium, Fungi, Protista, Monera yang meliputi Archaebacteria, dan Eubacteria.
  • Untuk memudahkan mempelajari ataupun melandasi suatu penelitian, objek-objek tersebut dipilah-pilah menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari tingkatan teremdah molekuler - sel - jaringan - organ - sistem organ - individu - populasi - komunitas yang kemudian berinteraksi dengan lingkungan abiotik - ekosistem,
  • Ekosistem dengan vegetasi di darat membrntuk bioma, di air membentuk ekosistem aquatika , ekosistem ekosistem itu saling berhubungan berhubungan membentuk Biosfer . Biosfer itu tidak lain adalah bumi
  • Daei berbagai hal itulah secara specifik kemudian perlu pembahasan secara detail lewat kajian ilmu ilmu.
  • Hal ini menimbulkan terbentuknya cabang-cabang ilmu dalam Biologi. Contoh cabang-cabang ilmu Biologi adalah genetika, sitologi, histologi, anatomi, fisiologi, morfologi, taksonomi, zoologi, botani, embriologi, mikrobiologi, patologi, parasitologi, virologi, ekologi, dan bioteknologi.
Pada tingkat molekul, Biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul
yang melakukan reaksi-reaksi penyusunan dan pembongkaran.
  • Molekul-molekul tersebut kemudian saling berinteraksi membentuk sebuah struktur terkecil dari organisme yang dinamakan sel.
  • Sel-sel dengan bentuk dan fungsi yang samamembentuk jaringan, dan beberapa jaringan menyusun organ.
  • Untuk menjalankan fungsinya, suatu organ akan melibatkan organ-organ lainnya. Hal ini menimbulkanpengelompokan kerja organ-organ yang memiliki suatu fungsi khusus yang disebut Sistem Organ.
  • Untuk tingkatan ini, di dalam tubuh hewan tingkat tinggi, terdapat bermacam sistem organ, diantaranya adalah sistem respirasi, sistem transportasi, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem reproduksi dan sistem ekskresi .
  • Seluruh Sistem organ tersebut saling berinteraksi, saling menunjang atau saling berpengaruh dan membentuk satu tubuh yang disebut individu.
  • Jadi individu merupakan satu organisme yang tubuhnya tersusun oleh berbagai sistem organ yang saling berhubungan.
Di lingkungan yang lebih luas, individu diartikan sebagai satuan makhluk hidup
tunggal, misalnya seorang anak, seekor ayam, seekor ikan, sebatang pohon pisang,
sebatang tanaman padi, dan sebagainya.
  • Setiap individu di suatu areal tempat tinggal/ habitatnya tentu tidak sendirian.
  • Ia akan berinteraksi membentuk kumpulan individu sejenis yang dinamakan populasi.
  • Individu-individu dikatakan sejenis atau satu species jika mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil.
  • Misalnya sekelompok kambing di dalam kandang merupakan contoh populasi kambing; kambing betina dengan kambing jantan dikatakan satu species karena apabila terjadi perkawinan akan dihasilkan anak kambing yang juga dapat mempunyai keturunan lagi kelak.
  • Selanjutnya populasi ini berinteraksi dengan populasi lainnya dan membentuk komunitas.
  • Interaksi antara beberapa komunitas dengan lingkungan abiotiknya akan menyusun struktur yang dinamakan ekosistem.
  • Dalam lingkup yang lebih luas, iklim suatu daerah mempengaruhi kehidupan yang ada di dalamnya sehingga terbentuklah bioma.
  • Contoh bioma adalah: tundra, taiga, hutan decidous, hutan hujan tropis, padang rumput, savana, dan gurun;
  • Setiap bioma memiliki ciri atau karakter khusus yang ditandai dengan vegetasi (tumbuhan) dan hewan dominan.
  • Selanjutnya interaksi antarbioma di permukaan bumi membentuk lapisan mahluk hidup di bumi yang dinamakan biosfer.
Setiap tingkatan dalam organisasi Biologi tersebut saling berkaitan/berhubungan dan
saling mempengaruhi.
  • Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada salah satukomponen atau tingkatan maka akan mempengaruhi keberadaan komponen atau tingkatan yang lainnya.
  • Adapun gangguan atau kerusakan dalam lingkup ekosistem dapat terjadi akibat bencana alam dan atau akibat perbuatan manusia.
  • Untuk yang kedua ini, perusakan ekosistem akibat perbuatan manusia biasanya dikarenakan kurangnya pemahaman yang baik mengenai ekologi dan sikap yang kurang bijaksana dalam mengeksploitasi sumber daya alam baik yang hayati maupun yang non hayati.
  • Penanganan terhadap masalah lingkungan atau ekologis ini harus dilakukan dengan menggunakan pendekatan biologis, disamping alam sendiri memiliki kemampuan memperbaiki diri (self purification) yaitu dengan mengadakan suksesi ekologis.
Biologi sebagai ilmu murni yang mendasari ilmu terapan (bidang pertanian,peternakan, perikanan, dan kedokteran), bersama dengan perkembangan teknologi dan disiplin ilmu lainnya, telah banyak membawa perubahan yang mengarah pada peningkatan kesejahteraan hidup manusia.
  • Penemuan-penemuan di bidang Biologi atau bioteknologi telah berhasil memecahkan berbagai masalah atau persoalan dalam hidup manusia
  • misalnya penemuan-penemuan dalam teknik rekayasa genetika untuk menciptakan hewan dan tanaman transgenik, teknik superovulasi untuk perbanyakan ternak jenis unggul, teknik penyisipan atau pemisahan gen, teknik fertilisasi in vitro, teknik penyimpanan dan transfer embrio, inseminasi buatan, teknik kultur jaringan, teknik kloning, teknik mutasi buatan, teknik transplantasi organ, serta penemuan berbagai jenis obat, antibiotik dan vaksin. OK
  • Silahkan membedah materi biologi dengan kondisi yang cool , fungky dan tentu sistematis
sumber : biologigonz.blogspot.com